Sponsored Links

Friday, August 29, 2014

Tata cara Pembelian Bibit Kelapa Sawit

Pembelian kecambah kelapa sawit dilakukan secara langsung di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) pada lokasi berikut:
  • PPKS Medan, Jl. Brigjen Katamso No. 51, Medan, Telp: 061-7862477 ext 120
    Melayani pembelian kecambah partai besar (> 5.000 butir) dan kecil (< 5.000 butir)
  • PPKS Unit Usaha Marihat, Marihat Ulu, Pematang Siantar, Telp: 0622-21926
    Hanya melayani pembelian kecambah < 5.000 butir
  • PPKS Sub Station Parindu,Parindu, Kec. Tayanwulu, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat, CP. Supriyadi (081375481822
  • PPKS bekerjasama dengan Balai Penelitian Sembawa, Jl. Palembang - Betung Km. 29, Po Box. 1127 Banyuasin 30001 Sumatera Selatan Telp. (0711) 7439493
  • PPKS bekerjasama dengan ASTRA, PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi Kumai, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, CP. Mulyono (085651329402)
  • Outlet PPKS Desa Sarudu, Kec. Sarudu, Kab. Mamuju, Prop. Sulawesi Barat, CP. Tumiran (081370157546)
Persyaratan yang harus dipenuhi bagi calon pembeli (petani perorangan) adalah:
  • Mengisi formulir pembelian kecambah PPKS (tersedia di lokasi penjualan),
  • Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2BKS) dari Dinas Perkebunan setempat,
  • Fotokopi identitas diri (KTP/SIM) yang masih berlaku,
  • Fotokopi Sertifikat Tanah/Surat Keterangan Kepemilikan Lahan dari Kepala Desa setempat,
  • Apabila nama pada Sertifikat Tanah tidak sesuai dengan nama pada identitas diri, maka harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kepemilikan Lahan dari Kepala Desa setempat,
  • Jumlah pembelian kecambah disesuaikan dengan luas areal yang tercantum pada Sertifikat Tanah (per Hektar = 200 butir kecambah),
  • Bagi petani yang mewakilkan pengambilan kecambah agar membuat Surat Kuasa bermaterai Rp. 6.000,-.

Bahan Tanam Klon PPKS

Marihat Klon (MK) merupakan bahan tanaman unggul PPKS hasil teknik kultur jaringan yang  dimulai sejak tahun 1985 dan menghasilkan bibit Marihat Klon yang telah ditanam di berbagai wilayah di Indonesia pada berbagai kondisi lahan. Hasil penelitian menunjukkan MK memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan bibit asal kecambah D x P pada umumnya.

Keuntungan menggunakan bahan tanam Klon PPKS :

  • Pertumbuhan seragam di lapangan,
  • Potensi produktivitas lebih tinggi 20-30% dibandingkan dengan kelapa sawit dari benih kecambah pada umur yang sama,
  • Berindikasi tahan terhadap serangan hama dan penyakit,
  • Berproduksi lebih cepat dibanding dengan tanaman sawit yang berasal dari benih kecambah,
  • Perawatan dan pemeliharaan mudah, tidak berbeda dari perawatan dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit pada umumnya.

Harga bibit Marihat Klon :

  • Pre Nursery (3 – 6 bulan): Rp. 16.500,-
  • Main Nursery (siap tanam 7-12 bulan): Rp. 40.000,-
Untuk informasi pembelian dapat menghubungi:
Sorimuda Oloan Lubis (Telp. 061 7862477 / 08153003776)
Irma Zulhana Koto (Telp. 061 7862477 / 082364740053)
Arfan Nazhri Simamora (Telp. 0622 21926 / 085268041841)
 
 

Daftar harga Bibit Siap Tanam PPKS


Harga bibit kelapa sawit D x P
No.
Bahan Tanaman
Harga Per Batang (Rp.)
1.
Bibit umur 3 bulan
15.500
2.
Umur bibit 4-6 bulan
22.000
3.
Bibit umur > 7 bulan
25.500

 Harga bibit kelapa sawit Dy x P (Dumpy) 
No.
Bahan Tanaman
Harga Per Batang (Rp.)
1.
Bibit umur 3 bulan
16.500
2.
Umur bibit 4-6 bulan
23.000
3.
Bibit umur > 7 bulan
26.500
Bagi yang berminat untuk mendapatkan bibit unggul PPKS, telah hadir pembibitan komersial PPKS di beberapa wilayah sehingga memudahkan pekebun untuk memperoleh bibit unggul kelapa sawit. 

Sumatera Utara

  • Aek Pancur, Desa Sei Pancur, Tanjung Morawa, Deli Serdang
  • Bukit Sentang, Securai Utara, Kab. Babalan, Pangkalan Brandan, Kab. Langkat
  • PPKS- Unit Marihat yang beralamat di Jalan Pematang Siantar-Tanah Jawa KM 5.0, Kabupaten Simalungun
  • Semirik, Jl. Sipirok Km 10, Desa Pargarutan Baru, Kec. Angkola Timur, Kode Pos 22733, Kab. Tapanuli Selatan
 

Riau

  • Dalu-Dalu, Desa Seikumango, Kec. Tambusai, Kab. Rokan Hulu, Provinsi Riau
  • Kalianta, Desa Kabun, Kec. Kabun, Kab. Rokan Hulu, Provinsi Riau
 

Sumatera Selatan

  • Sungai Lilin, Desa Sumber Rejeki, Blog G, Kec. Sungai Lilin, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
  • Desa Dawas, Kec. Keluang, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
 

Kalimantan Barat

  • Parindu, Kec. Tayanwulu, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat
 

Informasi Pembelian

Untuk pembelian bibit siap tanam dapat menghubungi:
Wilayah Marihat:
Suprapto Purba (Telp. 0622 21926 / 081361294651)
Wilayah Riau seperti Dalu-Dalu:
M. Ali Tanjung (Telp. 0622 21926 / 082386642363), Irsan Nst (08232554453)
Kalianta:
Syahril (081268403095), Maswir Manulang (081275511084)
Padang Mandarsah:
Roni (081371917660), Sariono (087767766903)

Wilayah Medan dan sekitarnya (Tanjung Morawa, Bukit Sentang), Sumatera Selatan (Sungai Lilin, Dawas) dan Kalimantan Barat (Parindu):
M. Yusuf (Telp. 061 7862477 / 082167618383), Ilfa Rini Deasy Lubis, SP (081376699992)

Jenis Bibit Pusat Penelitian Kelapa Sawit

PPKS telah memproduksi bahan tanam kelapa sawit unggul yang berstandar internasional sesuai dengan 'Sistem Manajemen Mutu' (ISO 9001:2008) sehingga terjamin mutunya. Bahan tanam unggul berupa kecambah, bibit klon serta bibit komersial kelapa sawit siap tanam yang telah melalui seleksi dan pengujian dari program pemuliaan tanaman dalam waktu puluhan tahun secara berkesinambungan. Bahan tanam kelapa sawit unggul merupakan modal utama untuk mendapatkan produktivitas tinggi. Dengan bahan tanam unggul maka produksi TBS dan minyak dijamin jauh lebih tinggi dibandingkan penggunaan bibit dari benih asalan.

Grafik produksi kelapa sawit dari bahan tanam unggul dan palsu/asalan.


Sembilan varietas unggul kelapa sawit yang saat ini tersedia di PPKS adalah:
 
1. D x P PPKS 540 (High mesocarp)

Rerata produksi: 28,1 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 27,4%
Produksi CPO: 8,1 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 5,3 %
Pertumbuhan meninggi: 72 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


2. D x P PPKS 718 (Big bunch)

Rerata produksi: 26,5 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23,9%
Produksi CPO : 6,9 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 8,7 %
Pertumbuhan meninggi : 75 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


3. D x P PPKS 239 (High CPO & PKO)


Rerata produksi: 32 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 25,8%
Produksi CPO: 8,4 ton/ha/tahun
Produksi PKO: 1,3 ton/ha
Rasio inti/buah: 8,9 %
Pertumbuhan meninggi: 62,5 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


4. D x P Simalungun
Rerata produksi: 28,4 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 26,5%
Produksi CPO: 7,53 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 9,2 %
Pertumbuhan meninggi : 75-80 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


5. D x P Langkat

Rerata produksi: 27,5 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 26,3%
Produksi CPO: 7,23 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 9,3 %
Pertumbuhan meninggi: 60-70 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


6. Dy x P Sungai Pancur (Dumpy)

Rerata produksi: 25-28 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23-26%
Produksi CPO: 6,5-7,3 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 6,5 %
Pertumbuhan meninggi: 40-55 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


7. D x P LaMe

Rerata produksi: 26-27ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23-26%
Produksi CPO: 5,9-7 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 6,9 %
Pertumbuhan meninggi: 50-70 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


8. D x P Avros


Rerata produksi: 24-27 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23-26%
Produksi CPO: 5,5-7 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 6,6 %
Pertumbuhan meninggi: 60-80 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


9. D x P Yangambi

Rerata produksi: 25-28 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23-26%
Produksi CPO: 5,8-7,3 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 7,2 %
Pertumbuhan meninggi: 60-70 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-

Tips memilih Bibit Kelapa Sawit Unggulan


P E M B I B I T A N

Seperti yang telah dikemukakan terdahulu dalam gambaran umum terdahulu, secara umum dan garis besar pembibitan tanaman kelapa sawit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara generatif dan cara kultur jaringan untuk memperbanyak benih kelapa sawit. Dalam pelaksanaan pembibitan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain : Persyaratan benih, Pengecambahan benih, Teknik pembibitan benih, Pemeliharaan pembibitan, Kultur jaringan dan Seleksi bibit.


I. Persyaratan Benih
Benih yang baik untuk bibit kelapa sawit harus berasal dari indukan yang jelas dan berkualitas baik. Saat ini di Indonesia terdapat 6 (enam) produsen benih resmi dalam negeri yang menyediakan benih untuk bibit kelapa sawit yaitu Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, PT London Sumatera (Lonsum), PT Socfin, PT Tunggal Yunus Estate, PT Dami Mas Sejahtera dan PT Bina Sawit Makmur.
Benih-benih yang dihasilkan oleh produsen resmi ini telah mengalami proses introduksi yang sedemikian rupa dan berulang-ulang sehingga menghasilkan kualitas sangat baik, berasal dari indukan yang jelas asal usulnya seperti Delidura dan bapak Pisifera.


Kelapa sawit Jenis Dura
Biasa ditanam sebagai pohon induk dengan ciri-ciri :
- Ciri-ciri; daging buah tipis (20-65%)
- Tempurung tebal (20-50%)
- Biji tebal (4-20%)

Kelapa sawit Jenis Pisifera
Biasa ditanam sebagai tanaman serbuk sari dengan ciri-ciri :
- Ciri-ciri; daging buah tebal (92-97%)
- Tidak ada tempurung
- Biji kecil (3-8%)

Kelapa sawit Jenis Tenera
Biasa ditanam di perkebunan kelapa sawit dengan ciri-ciri :
- Ciri-ciri; daging buah sedang (60-96%)
- Tempurung tipis (3-20%)
- Biji sedang (3-15%)


II. Pengecambahan Benih

1. Cara yang biasa dilakukan oleh PPKS Medan
a. Melepaskan tangkai buah dari spikeletnya.
b. Waktu pemeraman tandan buah dilakukan selama tiga hari dan sekali-sekali disiram air. Kemudian pisahkan buah dari tandannya dan diperam lagi selama tiga hari.
c. Proses yang dilakukan untuk memisahkan daging buah dari bijinya, buah dimasukkan kedalam mesin pengaduk. Kemudian cuci biji yang dihasilkan dengan menggunakan air, setelah itu masukkan kedalam larutan Dithane M-45 0,2% selama kira-kira tiga menit. Keringkan dan seleksi untuk memperoleh biji yang berukuran seragam.
d. Proses selanjutnya semua benih yang telah ditreatment disimpan di dalam suatu ruangan tertentu yang telah diatur bersuhu berkisar 27ºC dan kelembaban berkisar 60-70% sebelum dikecambahkan.

2. Cara lainnya
a. Melakukan perendaman biji dalam air selama 6 – 7 hari, penggantian air dilakukan secara rutin setiap hari, lalu rendam dalam larutan Dithane M - 45 0,2% selama lebih kurang dua menit, selanjutnya biji dikeringanginkan.
b. Biji yang telah selesai ditreatment dimasukkan kedalam kaleng pengecambahan dan ditempatkan dalam ruangan dengan temperatur berkisar 39ºC dan kelembaban berkisar 60 – 70% selama enampuluh hari. Selanjutnta setiap tujuh hari benih dikeringanginkan selama tiga menit.
c. Setelah enampuluh hari rendam benih dalam air sampai kadar air 20 – 30% dan dikeringanginkan lagi. Masukkan biji ke dalam larutan Dithane M – 45 0,2% selama lebih kurang dua menit.
d. Selanjutnya benih disimpan diruangan dengan suhu yang sudah diatur berkisar 27ºC. Setelah sepuluh hari benih berkecambah, pada hari ke 30 tidak digunakan lagi.


III. Teknik Pembibitan Benih Berkecambah
Secara umum terdapat dua teknik pembibitan yaitu cara dua tahap melalui dederan (prenursery) dan cara langsung tanpa dederan. Lahan pembibitan dibersihkan, diatur perataannya dan dilengkapi dengan instalasi penyiraman. Ada beberapa model jarak tanam biji dipembibitan yaitu 50 x 50 cm, 60 x 60 cm, 65 x 65 cm, 70 x 70 cm, 80 x 80 cm, 85 x 85 cm, 90 x 90 cm atau 100 x 100 cm dalam bentuk segitiga sama sisi. Kebutuhan bibit per hektar dapat diketahui berkisar antara 12.500 sampai 25.000 butir tergantung jarak tanam yang akan digunakan. Sebelumnya agar disiapkan dan disesuaikan segala persyaratan yang diperlukan seperti yang sudah disampaikan dalam gambaran umum persyaratan tumbuh dalam tulisan sebelumnya.

1. Cara tak langsung
a. Dederan
Kecambah dimasukkan ke dalam polybag 12 x 23 cm atau 15 x 23 cm berisi 1,5 – 2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah di tanam dan dibenamkan sedalam dua cm. Tanah di polybag harus selalu terjaga kelembabannya. Simpan polybag dibedengan dengan diameter berkisar 120 cm. Setelah berumur 3 – 4 bulan dan berdaun emapat sampai lima helai bibit dipindahkan kemudian ditanam ke pembibitan.
b. Pembibitan
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polybag 40 x 50 cm atau 45 x 60 cm setebal 0,1 mm yang berisi 15 – 30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah di dalam polybag sampai lembab. Polybag disusun diatas lahan yang telah diratakan dan diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak seperti disebutkan diatas.

2. Cara langsung
Cara ini pada prinsipnya untuk melakukan penghematan terutama dalam hal penggunaan tenaga dan biaya. Kkecambah langsung ditanam di dalam polybag ukuran besar seperti pada cara pembibitan.


IV. Pemeliharaan pembibitan/penyemaian

1. Tindakan pemeliharaan dilakukan pada bibit di dederan dan di pembibitan.
a. Penyiraman dilakukan dua kali sehari kecuali jika ada hujan lebih dari 7 – 8 mm. Kebutuhan air sekitar 2 liter untuk setiap polybag.
b. Gulma yang tumbuh dicabut atau disemprot dengan herbisida setiap tiga bulan. Penyiangan dilakukan 2 – 3 kali dalam sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Pemulsaan adalah cara lain untuk mencegah gulma dengan cara menaburkan serasah di polybag sekaligus upaya mempertahankan kelembaban.
c. Proses penyeleksian bibit yang tumbuh abnormal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Proses seleksi dilakukan pada saat berumur 4 dan 9 bulan.
d. Pemupukan dilakukan berapa kali selama masa pembibitan, diberikan urea atau pupuk majemuk.

2. Pemberian pupuk di pembibitan
a. Umur bibit 4 – 5 minggu larutan urea 0,2%, 3 – 4 liter larutan/100 bibit dalam satu minggu rotasi.
b. Umur bibit 6 – 7 larutan urea 0,2%, dosis 4 – 5 liter larutan/100 bibit dalam satu minggu rotasi.
c. Umur bibit 8 – 16 minggu ; rustica 15.15.6.4 dosis 1 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
d. Umur bibit 17 – 20 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 5 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
e. Umur bibit 21 – 28 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 8 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
f. Umur bibit 29 – 40 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 15 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
g. Umur bibit 41 – 48 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 17 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.

V. Pembiakan dengan Kultur Jaringan
Bahan pembiakan berupa sel akar biasa disebut sebagai metode Inggris dan sel daun biasa disebut sebagai metode Perancis. Metode ini mampu memperbanyak bibit tanaman dengan tingkat produksi tinggi dengan skala yang besar dan pertumbuhan tanaman seragam.

VI. Seleksi Bibit
Proses penyeleksian bibit dilakukan sebanyak dua kali yaitu penyeleksian di pembibitan pendahuluan/dederan dan pembibitan utama. Tanaman-tanaman yang tidak memenuhi standar kebutuhan seperti bentuknya yang abnormal dibuang, ciri-ciri :
a. Postur bibit terkulai
b. Postur bibit kerdil, tidak tumbuh sempurna
c. Postur bibit meninggi dan kaku
d. Terkena serangan penyakit
e. Bentuk anak daun tidak tumbuh sempurna
f. Anak daun tidak membelah dengan sempurna


Thursday, July 31, 2014

Budidaya Kedelai

Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah untuk budidaya kedelai sangat penting, karena kedelai harus berkecambah dengan semppurna supaya dpat berkembang dengan maksimal, selain itu benih juga memerlukan kelembapan dan oksigen yang cukup.


Ada beberapa tujuan pengolahan tanah adalah supaya tanah menjadi gembur, pembenaman sisa-sisa tanaman, memecah bongkahan-bongkahan tanah, perataan tanah, dan pemberantasan rumput.

Kondisi lahan yang akan ditanami:

1. Tanah tegalan
Pengolahan tanah pada tegalan dilakukan dengan cara dibajak, digaru dan diratakan. Sisa-sisa gulma dibuang, dan pelaksanaannya dilakukan pada akhir musim kemarau karena pada awal musim hujan benih ahrus segera ditanam.
Untuk penanaman kedua tanah tidak usah diolah lagi. Dan jangan lupa membuat bedengan atau kalenan-kalenan seperlunya.

2. Permukaan lereng
Pengolahan dilakukan dengan cara terasering agar erosi pada permukaan tanah dapat diperkecil.

3. Lahan sawah
Tanah diolah dengan cukup untuk membuat jerami padi sampai kepermukaan tanah, kemudian jerami disingkirkan. Buat lubang dengan tugal pada petakan dengan lebar 3 m – 10 m, panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
Diantara petakan dibuat saluran drainase selebar 25-30 cm, dengan kedalaman 30 cm, diamkan selama 7-10 hari untuk menutupi bibit yang telah ditebar atau dimasukan ke dalam tanah yang ditugal.



Pemilihan Bibit

Benih yang baik untuk budidaya kedelai ialah benih yang sudah cukup tua, utuh, dan warnanya mengkilat. Bibit dibutuhkan sebanyak 50-75 kg untuk 1 ha, bibit bisa didapat dari took-toko yang menyediakan bibit ataupun denga bibit hasil pertanian sendiri.

Untuk mendapatkan hasil budidaya yang maksimal maka pemilihan bibit pun harus yang berkualitas. Syarat-syarat bibit unggul:

1. Benih dipanen setelah buah matang
2. Diambil dari tanaman yang sehat
3. Produksi tinggi
4. Pertumbuhan tanam seragam
5. Bersih dari kotoran, hama, penyakit dan gulma
6. Tidak keriput, tidak luka, dan mengkilat
7. Harus kering benar
8. Sudah harus ditanam paling lambat 8 bulan sejak dipanen
9. Disimpan dalam kelembapan < 60%

Ada dua cara untuk mengadakan pembibitan yaitu, bibit disimpan dalam bentuk biji dan bibit disimpan dalam bentuk buah.

Bibit yang disimppan dalam bentuk biji, caranya tanaman yang sudah kelihatan tua yang buahnya banyak, batangnya besar, buahnya tidak mudah pecah dan bebas penyakit lalu kita petik.
Kemudian ditampi. Pilih biji yang besar, mulus dan tidak keriput, kemudian dijemur lagi hingga kering. Campurkan debu sedikit minyak tanah. Masukan ke dalam kaleng dan tutup rapt-rapat.

Bibit yang disimpan dalam bentuk buah caranya, tanaman di cabut dan dijemur sampai benar-benar kering. Ikat dan gantungkan di atas tungku api. Menjelang tanam, yaitu 3-4 hari sebelum tanam ikatan dipukul-pukul agar biji lepas kemudian dipilih biji yang baik dan dijemur.

Pembuatan Lubang Tanam

Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan alat tugal, lubang dibuat sedalam 3-4 cm. jarak tanam tergantung dari kesuburan tanah, dan ketersedian air maupun varietas yang ditanam. Dapat menggunakan ukuran 20 x 40 cm, 25 x25 cm, 30 x 15 cm atau 30 x 30 cm.

Cara Penanaman

Cara penanaman kedelai ada dua cara, dengan cara ditebar dan dengan cara ditugalkan. Penanaman dengan cara ditebarkan akan memperoleh tumbuhan yang tumbuh tidak merata, bibit yang dibutuhkan lebih banyak, namun waktu dan tenaga yang digunakan lebih singkat.
Penanaman dengan cara ditugal memerlukan 3 orang, 1 oorang untuk membuat lubang, 1 orang memasukan benih, dan 1 orang lagi memasukan pupuk dasar dan menutup lubang.

Apabila penanaman dilakukan pada lahan yang tidak pernah ditanami kedelai, maka benih dicampur dengan bakteri rhizobium. Caranya sama seperti yang dijelaskan pada pembahasan budidaya kacang hijau, yaitu dicampur dengan legin.

Setiap 5-10 gram dibatasi sedikit air, kemudian dicampur dengan benih 1 kg. jika legin tidak ada, benih bisa diberi tanah yang sudah sering ditanami kedelai (kacang-kacangan). Setiap 1 kg benih dicampur dengan 100-250 gram tanah. Kemudian diangin-anginkan, lalu ditanam tiap lubang 2-3 butir benih.
Tahap Pemeliharaan Tanaman

1. Pengairan

Pengairan dapat dilakukan dengan menggenangi saluran drainase selama 15-30 menit. Tanah jangan terlalu becek ataupun kekeringan. Saat perkecambahan umur 0-5 hari, 15-20 hari, masa pembungaan dan pembentukan biji (35-65 hari), sangat memerlukan air. Sedangkan saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering.

2. Pemupukan

Pemupukan dilakukan 2 kali, yaitu, sebelum dilakukan penanaman atau saat tanam, dan pupuk susulan.
Dosis pupuk yang diberikan pada tanaman kedelai yaitu, TSP 75 kg – 200 kg/ha, KCl 50 – 100 kg/ha, dan Urea 50 kg/ha. Sedangkan untuk pupuk susulan yaitu urea 50 kg/h, pupuk susulan diberikan ketika tanaman berumur 20-30 hari setelah tanam. Pupuk diberikan didalam larikan di antara barisan tanaman kedelai kemudian ditutup tanah.

3. Penyulaman dan penyiangan

Penyulaman dilakukan seminggu setelah benih ditanam, hal ini dilakukan untuk mengganti apabila ada tanaman yang mati.

Kegiatan penyiangan pertama dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk susulan. Sedangkan penyiangan kedua dilakukan setelah tanaman berbunga. Penyiangan dilakukan untuk untuk membersihkan gulma dan penggemburan tanah dapat dilakukan pada saat penyiangan.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama yang sering menyerang tanaman kedelai antara lain:

Kembang daun, ciri-cirinya, warna hitam, dibagian pinggir terdapat garis-garis kuning, dan bertelur dan menetas pada daun.
Cara pengendaliannya, semprot dengan Azondrin 15 WSC, Kharpos, dan 0,1% Tacophene dalam bentuk cair.



Kepik polong, ciri-cirinya, bentuk tubuh dan warna mirip walang sangit, dan bergaris putih dan kuning disepanjang tepi sisi badannya.
Cara pengendaliannya, semprot dengan Bayrusil dengan dosis 1-2 cc/liter, dan semprot dengan insektisida Azodrin 15 WSC, Dursban 20 EC setiap 1-2 minggu setelah tanaman 50 hari.



Lalat kacang, ciri-cirinya, lalat kecil dengan warna hitam, warna 1,5 mm, bertelur pada keping biji yang sedang tumbuh, bertelur pada pagi hari, dan berkepong-pong pada bagian kulit pangkal daun.
Cara pengendaliannya, dicegah dengan cara menanam ketika tanah masih dalam keadaan lembab dan subur, sebelum benih ditanam campur dengan insektisida Marshall 200 EC, dan lakuakn penyemprotan dengan Azodrin 15 WSC, Dursban 20 EC, dan Lonnate 25 WP.

Ulat penggerek polong, ciri-cirinya, bertelur dibawah daun buah.
Cara pengendaliannya, semprot tanaman pada waktu pembentukan polong dengan insektisida surecid, Agrothion 50 EC, dan Dursban 20 EC.

Ulat prodenia, ciri-cirinya, larva berikuran panjang ± 3 cm berwarna hitam, ada garis-garis kuning di punggung dan samping, bertelur di permukaan daun, dan berkepompong di dalam tanah.
Cara pengendaliannya, semprot pada permukaan daun bagian atas dengan insektisida Azodrin 15 WSC dan Thiodon 35 EC dua kali seminggu setelah ditemukan telur.

Ulat jengkal, ciri-cirinya, berwarna hitam dan berjalan seperti jengkal.
Cara pengendaliannya, semprot dengan insedktisida Agrothion 50 EC, basudin 60 EC, dan Azodin 15 WSC.

Penyakit yang menyerang tanaman kedelai antara lain:

Bercak daun, penyebabnya bakteri Xanthomonas phaseoli. Gejalanya, pada permukaan bawah daun terdapat bintik berwarna kuning dan warna coklat di tengash bercakan, kemudian bercak-bercak bergabung menjadi lebih besar, dan tanaman menjadi layu dan mati. Cara menanggulanginya, penanaman varitas harus yang tahan penyakit, mermbersihkan gulma, dan semprot dengan Bentate 50 WP, Bayleron 250 EC

Penyakit karat, penyebabnya, Cendawan Phakospora pachyrhizi. Gejalanya, muncul saat tanaman selesai berbunga, di permukaan daun bagian bawah terdapat bintik-bintik coklat, spora berwarna coklat bertaburan apabila disentuh, dan polong banyak yang tidak berisi. Cara menanggulanginya, penanaman varietas harus yang tahan penyakit, tanam serempak, pergiliran tanaman, membersihkan gulma, dan semprot dengan Benlate dosis 2 gram/liter, Baycor 300 EC, Bayleron 250 EC.

Mozaik, penyebabnya virus, gejalanya tanaman jadi kerdil, daun menggulung dan agak keriput, dan jarak antara cabang pendek.

Penanggulangannya, menanam parietas yang tahan penyakit, pergiliran tanaman, tanaman yang terserang cabut dan bakar, membersihkan gulma, kemudian semprot dengan Basudin 60 EC.

Menanam dan Mengolah Kebun Kelapa Sawit

INVESTASI KEBUN KELAPA SAWIT

1.Sepesis tanaman sawit ;
Siapa menyangka tanaman hias ini bias menjadi prima dona menjadi pertanian terfavorit sekarang ini:


2. Tidak heran bila pemerhati lingkungan dunia merasa perlu memperingatkan akan hutan tropis dunia sekarang ini menjadi berkurang disebabkan gencarnya perkebunan sawit dunia.


NEGARA-NEGARA YANG LUAS AREA PERKEBUNAN SAWIT-NYA PENGHASIL CPO:


3. Produksi tandan buah segar(TBS) Dari tiga jenis tanah ;
  • tanah tinggi/perbukitan
  • tanah rawa pasang surut/gambut tipis
  • tanah rawa pasang surut/gambut tebal
4.Tanaman sawit hampir tidak memilih tanah untuk ditumbuhi dalam menghasilkan tandan buah segar(TBS)
MENURUT PENELITIAN DIBAWAH INI :



5. Indonesia secara data statistic
MENJADI NEGARA YANG BESAR DALAM PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT NYA. Statistik

LUAS AREA BERDASAR KEPEMILIKAN (1000 HA)

            TAHUN
          RAKYAT
        NEGARA
           SWASTA
          TOTAL
2006
2.550
687
3.358
6.595
2007
2.752
606
3.409
6.767
2008
2.882
603
3.879
7.364
2009
3.014
608
3.885
7.507
             2010*
             3.315              617              3.893
           7.825
Keterangan : * Estimasi ,Sumber  : Ditjenbun, 2010

Keterangan : * Estimasi ,Sumber : Ditjenbun, 2010

6.Perkebunan sawit di Indonesia sejak tahun 2001-2010 selalu meningkat TBS yang dihasilkan, seiring dengan perluasan lahan penanama dari seluruh nusantara.
Demikian pula dengan harga CPO yang selalu meningkat menjadikan bisnis faporit saat ini.

MENURUT PENELITIAN PRODUKSI KELAPA SAWITINDONESIA DIBAWAH INI:


Guna menjamin keberhasilan pengembangan kelapa sawit diperlukan penyediaan bahan tanaman yang baik dan bermutu dalam jumlah yang memadai. Ada 3 (tiga) jenis kelapa sawit yang dibudidayakan yaitu Pisifera, Dura dan Tenera. Jenis yang terakhir ini banyak diusahakan oleh perusahaan maupun petani.


Adapun "jenis kelapa sawit" berdasarkan ketebalan daging buahnya adalah :

1. Dura
Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%.

2. Psifera
Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah.

3. Tenera
Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%. Dan jenis inilah yang dijual sebagai bibit unggul jadi sebaiknya anda memperhatikan gambar di bawah ini untuk membedakan jenis kelapa sawit tersebut.


Gambar Jenis Kelapa sawit Berdasarkan daging buah


Untuk mendapatkan benih kelapa sawit yang direkomendasikan oleh Direktorat Jenederal Perkebunan penangkar bibit di Kabupaten Sambas harus memesan benih/kecambah kelapa sawit dengan salah satu lembaga yang ditunjuk seperti : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (Medan), Balai Penelitian Kelapa Sawit Marihat (Pematang Siantar), PT.Socfindo (Medan) dan PT.PP London Sumatera (Medan) atau Sub Station Pusat Penelitian Marihat Parindu (Sanggau).

Sedangkan berdasarkan warna kulit buah maka kelapa sawit di bedakan atas :

1. Nigresens
Nigresesens memiliki ciri buah dengan warna kulit hitam saat muda dan berwarna merah saat tua

Gambar sawit nigresens

2. Verescens
Verescens adalah jenis kelapa sawit dengan warna kulit buah hijau saat muda dan berwarna kuning kemerahan saat tua.
gambar sawit verescens

3. Albesens
Albesens sesuai dengan namanya adalah kelapa sawit dengan buah yang kulitnya berwarna putih saat muda dan berwarna kuning pucat saat tua. Kalau jenis yang ini konsultasisawit juga belum pernah menemukan walaupun sudah lama melanglang buana di perkebunan kelapa sawit.


JENIS BIBIT SAWIT MENURUT SELERA:
Seiring dengan berkembang nya teknologi membuat bibit sawit unggulan semakin memudahkan masyarakat memilih


Sebelum terjadi perkawinan silang :
1.cangkang lebih teban dan daging tipis
2.daging tebal dan cangkang lebih tipia
Setelah terjadi perkawinan silang : 
hasil nya memuaskan dan dapat diterima oleh pengembang



Proses pembuatan kecambah sawit dalam penelitian begitu ketat dalam penyeleksian hingga selesai,biasa nya kecambah tersebut dimasukan dalam kantong atau kotak ..isi dalam satu bungkus/kotak 250butir,dan dikemas dalam peti kayu/kotak…sebanyak 40bungkus,dan didalam nya terdapat (NO register kantong/sertivikat) bibit tersebut,sebagai pemula haruslah berhati-hati dengan bibit palsu.



Bila pembebasan lahan telah selesai petani sawit harus melakukan pembibitan secara serentak atau ber tahap sesuwai keinginan dan kondisi lokasi tersebut,diawali dengan memilih salah satu merek dari prusahaan peneliti bibit sawit,

ADA BERBAGAI MEREK BIBIT KELAPA SAWIT:

1.COSTARICA 
2.SOPINDO 
3.MARIHAT 
4.LONSUM
DLL



Pilihlah salah satu merek tadi dengan cara mengetahui ke unggulan masing-masing sehingga anda dapat memilih bibit sesuai yang anda kehendaki.



Pembibitan dilakukan diawali dengan tahap:
1. Pembersihan lahan untuk lokasi,
2. Menyiapkan polibet kecil sesuai yang anda butuhkan, 
3. Tanah yang akan dimasukan kepolibet haruslah tanah yang baik dihancurkan dgn cara mencangkul,bila tanah dianggap kurang baik lakukan dng mencampurkan pupuk sesuai takaran, setelah kecambah sawit di tanam harus disiram 2 kali sehari dan harus membersihkan rumput disekitar sawit 3 minggu sekali agar pertumbuhan bibit tidak terganggu rumput yang tumbuh.



Bila bibit sawit sudah berumur 6.bln-12.bln maka diajurkan menganti polibit kecil menjadi polibet besar agar akar bibit tidak terlalusempit untuk berkembang sehinga bila masa penanaman akar bibit tidak terganggu, apabila akar bibit terganggu saat penanaman tanaman sawit akan panjang masa stressnya. 

Lakukan penyeleksian bibit yang ada karma tidak semua bibit akan baik pertumbuhan nya ,bila terlihat bibit menguning /tidak sempurna seperti yanglain maka jgn sampai di tanam untuk menghindari non produksi.



Biasa nya pembibitan harus bersamaan dengan pembukaan lahan sawit dengan cara membersihkan lahan tanam setelah dilakukan pemetaan/GPS/topografi maka lahan akan dapat diketahui secara menyeluruh,biasa nya lahan tersebut ada beberapa kategori antaralain dataran rendah (pasang surut) dan tanah tinggi (perbukitan).

1.Dataran rendah (rawa pasang surut) lakukan pembuatan tanggul untuk membendung air yang akan membajiri lokasi sehinga air tidak masuk ke lokasi kebun dan lakukan pembuatan parit/kanal yang dapat dialiri air sehingga dapat memper tahankan ketinggian permukaan air dari dasar tanah sehinga bibit sawit yang ditanam tidak terganggu perkembangan nya,ketingian permukaan tanah dari permukan air harus dipertahankan antara 60-80cm.

2. Dataran tinggi (perbukitan) lakukan topografi dilahan kemiringan yang curam sebelum pengusuran tanah (tingkatan), bila kemiringan tanah tidak terlalu curam maka tidak perlu melakukan tingkatan/perataa.




Pilihan alat berat yang pas untuk melakukan pembersihan lahan pasang surut(tanah rawa)exsavator dan untuk pembersihan lahan di tanah tinggi(bukit) bull doccer,sebelum pengolahan lahan memakai alat maka lakukan pemetaan lokasi dan berika patok kayu atau aba-aba sehinga oprator tidak menjadi bingung.



Dalam pembuatan kebun sawit akses jalan sangat dibutuhkan baik untuk pengangkutan logistic maupun hasil perkebunan,yang harus digaris bawahi adalam bila jalan akses kperkebunan baik maka dapat menekan pengeluaran cost yang tinggi dan begitupula sebalik nya,lakukan perawatan dan untuk tanah rawa (pasang surut) pemeliharaan kanal penghubung dan tanggul penahan luapan air.

Bila lokasi perkebunan sawit telah selesai pembersihan dan penataan lokasi lahan curam biasa dilakukan titik tanam seperti dibawah ini,tiba waktunya untuk melakukan pemancangan (letak batang sawit) jarak pancang satu ke pancang berikut nya ada beberapa pandangan yang menjadi pilihan anda antara lain =
1. 8mx8m
2. 8mx9m
3. 9mx9m 
Dalam menentukan barisan ada dua pilihan matalima dan segi empat.




Penanaman bibit kelapa sawit biasanya umur 18.bln – 24.bln dilakukan lahan barutanam maupun penanaman ulang, dilakukan pelobangan lebar 40cm x 40cm. dan dalam 30cm - 40cm, jangan sampai terlalu dalam pengalian karna humus tanah ada dipermukan tanah,usahakan tanah permukaan yang ditimbunkan ke bibit sawit baru tanam ,untuk lahan pasang surut sebelum penanaman biasa nya setelah dilobangi diberikan pupuk kapur untuk menghindari zat asam yang tinggi diamkan beberapa hari lalu lakukan penanaman



Setelah penanaman ada factor penting untuk di waspadai adalah perusakan tanaman oleh hama yang tidak asinglagi nama nya:babi gajah dan tikus,untuk menghindari serangan binatang dan hewan ini untuk tanah rendah(pasang surut) dan tanah tinggi(perbukitan)coba lakukan alternative sebagai berikut pilihlah menurut anda yang paling baik : 
1. Melakukan pengalian/parit gajah disekelililng lahan/batas tanah
2. Lakukan penyetroman dengan membentangkan kawat aliran listrik sekeliling areal perkebunan
3. Lakukan pengan dangan permanent dgn kayu atu kawat berduri
4. Lakukan penaburan racun keseluruh areal perkebunan agar binatang/hewan tersebut bila memakan nya akan keracunan dan mati, (khusus hama tikus) 

Biasanya lakukan penanaman bibit yang cukup besar batang nya(lingkar batang 40cm.) berkisar umur bibit 25-30bln.



Bila masa tanam sudah selesai lakukan penanaman kacang-kacangan,dan pemupukan sudah harus diatur jadwal nya,dan lakukan pembersihan lahan dengan melakukan penebasan atau memakai racun kontak herbisida,dan lakukan pemantauwan bila ada yang pertumbuhan kurang baik atau mati atau jenis lain,lakukan penyulaman dengan segera agar tidak terlalu jauh perbandingan batang yang sudah hidup.gambar kebun sawitah ini termasuk lahan kebun yang terawat dengan baik.



Gambar kebun sawit dibawah ini adalah kebun sawit yang tidak terawatt kurang pupuk, irigasi tidak lancar dan sawit tidak di bokor.jangan heran bila masa tanam anda mencapai 7thn hasil nya tetap tidak maksimal,dibandingkan yang terawatt 3thn akan menghasilkan buah yang baik.


Sawit yang produktif akan memunculkan bunga dan dari sana lah terjadi pemisahan jenis jantan dan betina,bunga betina adalah bakal calon tandan buah segar(TBS) dan bunga jantan menyebarkan serbuk nya melalui angina untuk melakukan perkawinan dan tidak akan menjadi tandan buah segar (TBS) oleh karma itu dalam satu kapling 2 hektar tidak lebih dari 10-15 batang,karma megganggu target produksi (TBS)



Tandan buah segar yang baik tidak terlepas dari perawatan kebun sawit yang baik pula,investasi di perkebunan sawit dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam mengolah dan loyalitas kita terhadap kebun yang ter ukur dan ter arah.

Dalam memanen buah sawit(TBS) dibutuhkan alat antara lain yang:yang terlihat oleh gambar…sejenis seperti tombak namun dimatanya melebar seperti kampak lebar 15cm.alat ini biasa dilakukan umur 3thn-15thn dan adalagi seperti celurit uang cukupbesar deameter 70cm.10thn-25thn dan ada lagi sejenis kampak alat ini biasa dipakai 5thn-10thn, namun rata-rata bermata tipis agar lebih tajam.



Sarat buah (TBS)biasa nya tergantung pada keinginan setandar yang disepakati,namun rata-rata memakai standar seperti berikut: warna merah kekuning kuningan dan harus diperhatikan tanda masak nya tandan sawit ada biji sawit yang jatuh dari batang 2-3 butir untuk yang layak panen seperti gambar dibawah,untuk mengankut kesatutempat haruslah diputuskan tempat dimana mudah terjangkau oleh kendaraan pengankut buah,tapi sebelum nya untuk pengangkutan dari batang kebatang biasanya diangkut oleh angro/angkong bisajuga sejenis gerobak untuk dikumpulkan jadi satu tempat dan akan ditimbang secara manual.


Bila sudah terkumpul dan sudah ditimbang biasanya kendaraanpun datang untuk memuat (TBS) tersebut dan menghantar kan ke pabrik kelapa sawit(PKS)disinilah membuktikan harusnya ada jalan belok-belok selain jalan setral yang harus dibuat agar tidak sulit dalam pengangkutan buah untuk dibawa kepabrik.



Biasanya jalan setral sawit cukup bagus untuk menghubungkan ke jalan utama agarlebih mudah mencapai pabrik terdekat,untuk menerapkan keamanan biasa pula dilakukan pengamanan dalam lingkungan perkebunan dan membuat PORTAL dipintu-pintu masuk dan bias juga dipersimpangan,haltersebut untuk menghidari pencurian buah secara berkelompok.

Untuk meningkatkan hasil perkebunan dan memperbesar usaha anda bisa pula mendirikan (PKS)pabrik kelapa sawit bila menurut anda mampu untuk mengelolanya atau memungkinkan,seiring dengan perkembangan jaman sekarang telah muncul (PKS MINI) dalam hal ini dapat terjangkau oleh kelompok / koperasi / perorangan, yang mana hasil dan produksinya tidak kalah kualitas dibandingkan (PKS) super.

feel free to visit my China stories Blog : http://traveloguechina.blogspot.com