Sponsored Links

Friday, August 29, 2014

Tata cara Pembelian Bibit Kelapa Sawit

Pembelian kecambah kelapa sawit dilakukan secara langsung di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) pada lokasi berikut:
  • PPKS Medan, Jl. Brigjen Katamso No. 51, Medan, Telp: 061-7862477 ext 120
    Melayani pembelian kecambah partai besar (> 5.000 butir) dan kecil (< 5.000 butir)
  • PPKS Unit Usaha Marihat, Marihat Ulu, Pematang Siantar, Telp: 0622-21926
    Hanya melayani pembelian kecambah < 5.000 butir
  • PPKS Sub Station Parindu,Parindu, Kec. Tayanwulu, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat, CP. Supriyadi (081375481822
  • PPKS bekerjasama dengan Balai Penelitian Sembawa, Jl. Palembang - Betung Km. 29, Po Box. 1127 Banyuasin 30001 Sumatera Selatan Telp. (0711) 7439493
  • PPKS bekerjasama dengan ASTRA, PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi Kumai, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, CP. Mulyono (085651329402)
  • Outlet PPKS Desa Sarudu, Kec. Sarudu, Kab. Mamuju, Prop. Sulawesi Barat, CP. Tumiran (081370157546)
Persyaratan yang harus dipenuhi bagi calon pembeli (petani perorangan) adalah:
  • Mengisi formulir pembelian kecambah PPKS (tersedia di lokasi penjualan),
  • Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2BKS) dari Dinas Perkebunan setempat,
  • Fotokopi identitas diri (KTP/SIM) yang masih berlaku,
  • Fotokopi Sertifikat Tanah/Surat Keterangan Kepemilikan Lahan dari Kepala Desa setempat,
  • Apabila nama pada Sertifikat Tanah tidak sesuai dengan nama pada identitas diri, maka harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kepemilikan Lahan dari Kepala Desa setempat,
  • Jumlah pembelian kecambah disesuaikan dengan luas areal yang tercantum pada Sertifikat Tanah (per Hektar = 200 butir kecambah),
  • Bagi petani yang mewakilkan pengambilan kecambah agar membuat Surat Kuasa bermaterai Rp. 6.000,-.

Bahan Tanam Klon PPKS

Marihat Klon (MK) merupakan bahan tanaman unggul PPKS hasil teknik kultur jaringan yang  dimulai sejak tahun 1985 dan menghasilkan bibit Marihat Klon yang telah ditanam di berbagai wilayah di Indonesia pada berbagai kondisi lahan. Hasil penelitian menunjukkan MK memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan bibit asal kecambah D x P pada umumnya.

Keuntungan menggunakan bahan tanam Klon PPKS :

  • Pertumbuhan seragam di lapangan,
  • Potensi produktivitas lebih tinggi 20-30% dibandingkan dengan kelapa sawit dari benih kecambah pada umur yang sama,
  • Berindikasi tahan terhadap serangan hama dan penyakit,
  • Berproduksi lebih cepat dibanding dengan tanaman sawit yang berasal dari benih kecambah,
  • Perawatan dan pemeliharaan mudah, tidak berbeda dari perawatan dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit pada umumnya.

Harga bibit Marihat Klon :

  • Pre Nursery (3 – 6 bulan): Rp. 16.500,-
  • Main Nursery (siap tanam 7-12 bulan): Rp. 40.000,-
Untuk informasi pembelian dapat menghubungi:
Sorimuda Oloan Lubis (Telp. 061 7862477 / 08153003776)
Irma Zulhana Koto (Telp. 061 7862477 / 082364740053)
Arfan Nazhri Simamora (Telp. 0622 21926 / 085268041841)
 
 

Daftar harga Bibit Siap Tanam PPKS


Harga bibit kelapa sawit D x P
No.
Bahan Tanaman
Harga Per Batang (Rp.)
1.
Bibit umur 3 bulan
15.500
2.
Umur bibit 4-6 bulan
22.000
3.
Bibit umur > 7 bulan
25.500

 Harga bibit kelapa sawit Dy x P (Dumpy) 
No.
Bahan Tanaman
Harga Per Batang (Rp.)
1.
Bibit umur 3 bulan
16.500
2.
Umur bibit 4-6 bulan
23.000
3.
Bibit umur > 7 bulan
26.500
Bagi yang berminat untuk mendapatkan bibit unggul PPKS, telah hadir pembibitan komersial PPKS di beberapa wilayah sehingga memudahkan pekebun untuk memperoleh bibit unggul kelapa sawit. 

Sumatera Utara

  • Aek Pancur, Desa Sei Pancur, Tanjung Morawa, Deli Serdang
  • Bukit Sentang, Securai Utara, Kab. Babalan, Pangkalan Brandan, Kab. Langkat
  • PPKS- Unit Marihat yang beralamat di Jalan Pematang Siantar-Tanah Jawa KM 5.0, Kabupaten Simalungun
  • Semirik, Jl. Sipirok Km 10, Desa Pargarutan Baru, Kec. Angkola Timur, Kode Pos 22733, Kab. Tapanuli Selatan
 

Riau

  • Dalu-Dalu, Desa Seikumango, Kec. Tambusai, Kab. Rokan Hulu, Provinsi Riau
  • Kalianta, Desa Kabun, Kec. Kabun, Kab. Rokan Hulu, Provinsi Riau
 

Sumatera Selatan

  • Sungai Lilin, Desa Sumber Rejeki, Blog G, Kec. Sungai Lilin, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
  • Desa Dawas, Kec. Keluang, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
 

Kalimantan Barat

  • Parindu, Kec. Tayanwulu, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat
 

Informasi Pembelian

Untuk pembelian bibit siap tanam dapat menghubungi:
Wilayah Marihat:
Suprapto Purba (Telp. 0622 21926 / 081361294651)
Wilayah Riau seperti Dalu-Dalu:
M. Ali Tanjung (Telp. 0622 21926 / 082386642363), Irsan Nst (08232554453)
Kalianta:
Syahril (081268403095), Maswir Manulang (081275511084)
Padang Mandarsah:
Roni (081371917660), Sariono (087767766903)

Wilayah Medan dan sekitarnya (Tanjung Morawa, Bukit Sentang), Sumatera Selatan (Sungai Lilin, Dawas) dan Kalimantan Barat (Parindu):
M. Yusuf (Telp. 061 7862477 / 082167618383), Ilfa Rini Deasy Lubis, SP (081376699992)

Jenis Bibit Pusat Penelitian Kelapa Sawit

PPKS telah memproduksi bahan tanam kelapa sawit unggul yang berstandar internasional sesuai dengan 'Sistem Manajemen Mutu' (ISO 9001:2008) sehingga terjamin mutunya. Bahan tanam unggul berupa kecambah, bibit klon serta bibit komersial kelapa sawit siap tanam yang telah melalui seleksi dan pengujian dari program pemuliaan tanaman dalam waktu puluhan tahun secara berkesinambungan. Bahan tanam kelapa sawit unggul merupakan modal utama untuk mendapatkan produktivitas tinggi. Dengan bahan tanam unggul maka produksi TBS dan minyak dijamin jauh lebih tinggi dibandingkan penggunaan bibit dari benih asalan.

Grafik produksi kelapa sawit dari bahan tanam unggul dan palsu/asalan.


Sembilan varietas unggul kelapa sawit yang saat ini tersedia di PPKS adalah:
 
1. D x P PPKS 540 (High mesocarp)

Rerata produksi: 28,1 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 27,4%
Produksi CPO: 8,1 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 5,3 %
Pertumbuhan meninggi: 72 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


2. D x P PPKS 718 (Big bunch)

Rerata produksi: 26,5 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23,9%
Produksi CPO : 6,9 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 8,7 %
Pertumbuhan meninggi : 75 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


3. D x P PPKS 239 (High CPO & PKO)


Rerata produksi: 32 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 25,8%
Produksi CPO: 8,4 ton/ha/tahun
Produksi PKO: 1,3 ton/ha
Rasio inti/buah: 8,9 %
Pertumbuhan meninggi: 62,5 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


4. D x P Simalungun
Rerata produksi: 28,4 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 26,5%
Produksi CPO: 7,53 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 9,2 %
Pertumbuhan meninggi : 75-80 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


5. D x P Langkat

Rerata produksi: 27,5 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 26,3%
Produksi CPO: 7,23 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 9,3 %
Pertumbuhan meninggi: 60-70 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


6. Dy x P Sungai Pancur (Dumpy)

Rerata produksi: 25-28 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23-26%
Produksi CPO: 6,5-7,3 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 6,5 %
Pertumbuhan meninggi: 40-55 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


7. D x P LaMe

Rerata produksi: 26-27ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23-26%
Produksi CPO: 5,9-7 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 6,9 %
Pertumbuhan meninggi: 50-70 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


8. D x P Avros


Rerata produksi: 24-27 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23-26%
Produksi CPO: 5,5-7 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 6,6 %
Pertumbuhan meninggi: 60-80 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-


9. D x P Yangambi

Rerata produksi: 25-28 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23-26%
Produksi CPO: 5,8-7,3 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 7,2 %
Pertumbuhan meninggi: 60-70 cm/tahun
Harga: Rp. 7.500,-

Tips memilih Bibit Kelapa Sawit Unggulan


P E M B I B I T A N

Seperti yang telah dikemukakan terdahulu dalam gambaran umum terdahulu, secara umum dan garis besar pembibitan tanaman kelapa sawit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara generatif dan cara kultur jaringan untuk memperbanyak benih kelapa sawit. Dalam pelaksanaan pembibitan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain : Persyaratan benih, Pengecambahan benih, Teknik pembibitan benih, Pemeliharaan pembibitan, Kultur jaringan dan Seleksi bibit.


I. Persyaratan Benih
Benih yang baik untuk bibit kelapa sawit harus berasal dari indukan yang jelas dan berkualitas baik. Saat ini di Indonesia terdapat 6 (enam) produsen benih resmi dalam negeri yang menyediakan benih untuk bibit kelapa sawit yaitu Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, PT London Sumatera (Lonsum), PT Socfin, PT Tunggal Yunus Estate, PT Dami Mas Sejahtera dan PT Bina Sawit Makmur.
Benih-benih yang dihasilkan oleh produsen resmi ini telah mengalami proses introduksi yang sedemikian rupa dan berulang-ulang sehingga menghasilkan kualitas sangat baik, berasal dari indukan yang jelas asal usulnya seperti Delidura dan bapak Pisifera.


Kelapa sawit Jenis Dura
Biasa ditanam sebagai pohon induk dengan ciri-ciri :
- Ciri-ciri; daging buah tipis (20-65%)
- Tempurung tebal (20-50%)
- Biji tebal (4-20%)

Kelapa sawit Jenis Pisifera
Biasa ditanam sebagai tanaman serbuk sari dengan ciri-ciri :
- Ciri-ciri; daging buah tebal (92-97%)
- Tidak ada tempurung
- Biji kecil (3-8%)

Kelapa sawit Jenis Tenera
Biasa ditanam di perkebunan kelapa sawit dengan ciri-ciri :
- Ciri-ciri; daging buah sedang (60-96%)
- Tempurung tipis (3-20%)
- Biji sedang (3-15%)


II. Pengecambahan Benih

1. Cara yang biasa dilakukan oleh PPKS Medan
a. Melepaskan tangkai buah dari spikeletnya.
b. Waktu pemeraman tandan buah dilakukan selama tiga hari dan sekali-sekali disiram air. Kemudian pisahkan buah dari tandannya dan diperam lagi selama tiga hari.
c. Proses yang dilakukan untuk memisahkan daging buah dari bijinya, buah dimasukkan kedalam mesin pengaduk. Kemudian cuci biji yang dihasilkan dengan menggunakan air, setelah itu masukkan kedalam larutan Dithane M-45 0,2% selama kira-kira tiga menit. Keringkan dan seleksi untuk memperoleh biji yang berukuran seragam.
d. Proses selanjutnya semua benih yang telah ditreatment disimpan di dalam suatu ruangan tertentu yang telah diatur bersuhu berkisar 27ºC dan kelembaban berkisar 60-70% sebelum dikecambahkan.

2. Cara lainnya
a. Melakukan perendaman biji dalam air selama 6 – 7 hari, penggantian air dilakukan secara rutin setiap hari, lalu rendam dalam larutan Dithane M - 45 0,2% selama lebih kurang dua menit, selanjutnya biji dikeringanginkan.
b. Biji yang telah selesai ditreatment dimasukkan kedalam kaleng pengecambahan dan ditempatkan dalam ruangan dengan temperatur berkisar 39ºC dan kelembaban berkisar 60 – 70% selama enampuluh hari. Selanjutnta setiap tujuh hari benih dikeringanginkan selama tiga menit.
c. Setelah enampuluh hari rendam benih dalam air sampai kadar air 20 – 30% dan dikeringanginkan lagi. Masukkan biji ke dalam larutan Dithane M – 45 0,2% selama lebih kurang dua menit.
d. Selanjutnya benih disimpan diruangan dengan suhu yang sudah diatur berkisar 27ºC. Setelah sepuluh hari benih berkecambah, pada hari ke 30 tidak digunakan lagi.


III. Teknik Pembibitan Benih Berkecambah
Secara umum terdapat dua teknik pembibitan yaitu cara dua tahap melalui dederan (prenursery) dan cara langsung tanpa dederan. Lahan pembibitan dibersihkan, diatur perataannya dan dilengkapi dengan instalasi penyiraman. Ada beberapa model jarak tanam biji dipembibitan yaitu 50 x 50 cm, 60 x 60 cm, 65 x 65 cm, 70 x 70 cm, 80 x 80 cm, 85 x 85 cm, 90 x 90 cm atau 100 x 100 cm dalam bentuk segitiga sama sisi. Kebutuhan bibit per hektar dapat diketahui berkisar antara 12.500 sampai 25.000 butir tergantung jarak tanam yang akan digunakan. Sebelumnya agar disiapkan dan disesuaikan segala persyaratan yang diperlukan seperti yang sudah disampaikan dalam gambaran umum persyaratan tumbuh dalam tulisan sebelumnya.

1. Cara tak langsung
a. Dederan
Kecambah dimasukkan ke dalam polybag 12 x 23 cm atau 15 x 23 cm berisi 1,5 – 2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah di tanam dan dibenamkan sedalam dua cm. Tanah di polybag harus selalu terjaga kelembabannya. Simpan polybag dibedengan dengan diameter berkisar 120 cm. Setelah berumur 3 – 4 bulan dan berdaun emapat sampai lima helai bibit dipindahkan kemudian ditanam ke pembibitan.
b. Pembibitan
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polybag 40 x 50 cm atau 45 x 60 cm setebal 0,1 mm yang berisi 15 – 30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah di dalam polybag sampai lembab. Polybag disusun diatas lahan yang telah diratakan dan diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak seperti disebutkan diatas.

2. Cara langsung
Cara ini pada prinsipnya untuk melakukan penghematan terutama dalam hal penggunaan tenaga dan biaya. Kkecambah langsung ditanam di dalam polybag ukuran besar seperti pada cara pembibitan.


IV. Pemeliharaan pembibitan/penyemaian

1. Tindakan pemeliharaan dilakukan pada bibit di dederan dan di pembibitan.
a. Penyiraman dilakukan dua kali sehari kecuali jika ada hujan lebih dari 7 – 8 mm. Kebutuhan air sekitar 2 liter untuk setiap polybag.
b. Gulma yang tumbuh dicabut atau disemprot dengan herbisida setiap tiga bulan. Penyiangan dilakukan 2 – 3 kali dalam sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Pemulsaan adalah cara lain untuk mencegah gulma dengan cara menaburkan serasah di polybag sekaligus upaya mempertahankan kelembaban.
c. Proses penyeleksian bibit yang tumbuh abnormal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Proses seleksi dilakukan pada saat berumur 4 dan 9 bulan.
d. Pemupukan dilakukan berapa kali selama masa pembibitan, diberikan urea atau pupuk majemuk.

2. Pemberian pupuk di pembibitan
a. Umur bibit 4 – 5 minggu larutan urea 0,2%, 3 – 4 liter larutan/100 bibit dalam satu minggu rotasi.
b. Umur bibit 6 – 7 larutan urea 0,2%, dosis 4 – 5 liter larutan/100 bibit dalam satu minggu rotasi.
c. Umur bibit 8 – 16 minggu ; rustica 15.15.6.4 dosis 1 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
d. Umur bibit 17 – 20 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 5 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
e. Umur bibit 21 – 28 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 8 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
f. Umur bibit 29 – 40 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 15 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
g. Umur bibit 41 – 48 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 17 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.

V. Pembiakan dengan Kultur Jaringan
Bahan pembiakan berupa sel akar biasa disebut sebagai metode Inggris dan sel daun biasa disebut sebagai metode Perancis. Metode ini mampu memperbanyak bibit tanaman dengan tingkat produksi tinggi dengan skala yang besar dan pertumbuhan tanaman seragam.

VI. Seleksi Bibit
Proses penyeleksian bibit dilakukan sebanyak dua kali yaitu penyeleksian di pembibitan pendahuluan/dederan dan pembibitan utama. Tanaman-tanaman yang tidak memenuhi standar kebutuhan seperti bentuknya yang abnormal dibuang, ciri-ciri :
a. Postur bibit terkulai
b. Postur bibit kerdil, tidak tumbuh sempurna
c. Postur bibit meninggi dan kaku
d. Terkena serangan penyakit
e. Bentuk anak daun tidak tumbuh sempurna
f. Anak daun tidak membelah dengan sempurna